Kamis, 03 Maret 2016

HUTAN SANCANG GARUT

HUTAN SANCANG


Hutan Sancang merupakan hutan alami, dan terletak di bagian selatan Kabupaten Garut (berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya), tepatnya di Desa Sancang Kecamatan Cibalong dan memiliki luas 2.157 ha. Wilayah ini berada di ketinggian 0-3 m di at as permukaan taut, dan mempunyai konfigurasi umum tahan yang datar hanya terdapat tebing-tebing curam di sebagian pesisir pantai, khususnya di daerah sebelah timur yaitu wilayah Karang Gajah. Hutan yang langsung bersentuhan dengan Samudra Indonesia ini mempunyai temperatur rata-rata 27?C per tahun, dengan suhu antara 17?C-28?C. Material tanahnya berpasir dan tanah gambut di bagian pesisir, sedangkan di daerah yang mempunyai radius 200 m dari garis pantai memiliki material tanah daratan pada umumnya, yaitu tanah hitam berbatu dengan tingkat kestabilan dan daya serap tanah yang cukup baik. Kondisi lingkungan wilayah Hutan Sancang termasuk ke dalam kategori bentang alam yang baik dan menarik serta unik. Hutan Sancang juga merupakan cagar alam yang dilindungi dan memiliki ekosistem hutan hujan tropis.
Kualitas lingkungan dan kebersihannya pun masih terjaga, walaupun di bagian timur, yaitu di pesisir pantai, terdapat pondok nelayan yang menetap dan memanfaatkan lahan di area konservasi ini. Di hutan ini tidak terdapat pencemaran (air, tanah, udara, sampah atau vandalisme), akan tetapi sering terjadi penebangan liar, perambahan hutan dan penjarahan/pencurian kayu, khususnya kayu meranti merah yang tergolong tumbuhan langka. Perambahan hutan tersebut telah menurunkan tingkat dan kualitas lingkungan Hutan Sancang dan menyebabkan kerusakan yang cukup serius. Pada saat ini perusakan Cagar Alam Hutan Sancang telah mencapai ? 200 ha, hal tersebut, juga sangat berpengaruh bagi kelangsungan ekosistem setempat. Apabila dilihat dari segi visabilitas, hutan Sancang memiliki tingkat pandang yang bebas dengan panorama alam yang indah dan eksotis, namun apabila berada di dalam hutannya, maka akan sulit untuk melihat kearah pantai karena susunan tumbuhan/pepohonan di Hutan Sancang sangat rapat. Oaya tarik utama yang terdapat di cagar alam ini adalah hutan yang masih asri dengan ekosistem yang unik dan pemandangan alam indah. Di hutan ini terdapat hutan bakau, sungai, berbagai jenis flora dan fauna, dan gugusan-gugusan batu yang menimbulkan panorama alam yang unik. Flora dominan yang terdapat di Hutan Sancang antara lain pohon ketapang, pohon bakau, tumbuhan Sorea, palahlar (dipterocarpus spee.div), serta jenis tumbuhan / flora pantai seperti agar-agar laut (gracilaria,SP1, rarnbu karang (afluda Mutica), paris (mycrophyllum bracilieneis), kades (gelidium lam) dan juga flora lain yang beragam jenisnya termasuk pohon meranti merah dan pohon Kaboa (dipteroearpus gracilis) yang langka. Sedangkan fauna yang dominan di hutan ini antara lain banteng (bos sonda/cus), macan tutul, monyet, lutung, burung merak (papo mut/eus), dan binatang umum lainnya.

CURUG DAGO BANDUNG

CURUG DAGO



Curug Dago adalah sebuah air terjun yang terletak di Kecamatan Coblong, Dago, Bandung. Air terjun Curug Dago memang tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 10 meter tingginya, namun air terjun tersembunyi ini sangatlah indah dan menarik untuk dilihat. Curug Dago tidak terlalu terkenal di telinga wisatawan, namun tidak ada salahnya mencoba datang ke Curug Dago.

KAWAH PUTIH CIWIDEY BANDUNG

KAWAH PUTIH CIWIDEY 

Terletak di Ciwidey, sekitar 50 KM di selatan Bandung, Kawah Putih Ciwidey adalah salah satu tempat wisata di Bandung yang paling populer, terutama di kalangan pecinta wisata alam. Kawah Putih Ciwidey, sesuai dengan namanya adalah sebuah kawah vulkanik dengan tanah yang bewarna putih. Warna putih ini karena terdapat kandungan belerang pada tanahnya. Keunikan utama dari kawah putih adalah airnya yang selalu berubah warna.

Selasa, 01 Maret 2016

CURUG OROK GARUT

 CURUG OROK





Asal mula air tejun ini dinamakan Curug Orok karena menurut cerita masyarakat setempat pada tahun 1968 ada seorang wanita muda yang membuang bayinya dari puncak air terjun, sehingga air terjun tersebut dinamakan Curug Orok. Kalau dilihat dari beentuknya curug ini mempunyai 2 curug, dimana yang besar melambangkan keberadaan ibu si bayi dan yang kecil melambangkan bayi tersebut.

Curug orok dengan ketinggian ? 45 M ini sudah menjadi Objek Dan Daya Tarik Wisata (selanjutnya disngkat ODTW) sejak 21 April 1996. Curug Orok merupakan jenis ODTW alam yang terletak di desa Cikandang kecamatan Cikajang Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat. Curug Orok itu sendiri dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara dan dimiliki oleh PT. Perkebunan Papandayan. Waktu operasi dari ODTW Curug Orok ini mulai dari pukul 09.00-16.30. Batas administrasi ODTW ini Sebagai berikut :
Utara         : Gunung Papandayan
Selatan       : Gunung Geder
Barat         : Desa Cikandang
Timur         : Kecamatan Pamulihan

Jarak kawasan ini dari Ibukota kecamatan Cikajang ?5 Km, sedangkan dari Ibukota Kabupaten Garut ? 31 Km. Curug Orok sendiri berada di ketinggian 250 M diatas permukaan laut dengan konfigurasi umum lahan berbukit karena letaknya di kaki gunung Papandayan dan tingkat kemiringan lahannya landai dan curam Tingkat stabilitas dan daya serap tanah di kawsan ini baik dan tingkat abrasi yang rendah. Jenis material tanahnya yaitu berupa tanah liat yang berbatu dan kerikil. Curug Orok memiliki air yang jernih, bau air normal dan temperatur yang dingin. Terdapat pengaruh musim dimana pada saat musim kemarau debit airnya lebih sedikit. Flora dominant di sekitar Curug Orok adalah pohon pinus, papaya dan tumbuhan liar lainnya. Sedangkan fauna yang terdapat di kawasan yaitu monyet dan ular. Kualitas dan visabilitas lingkungan di kawasan ini tergolong baik walaupun terdapat sedikit pencamaran sampah dan vandalisme di bebatuan yang disebabkan oleh pengunjung. Terdapat pula papan penunjuk jalan dan sedikit rambu iklan. Sumber daya listrik di kawasan berasal dari PLN dengan 220 volt. Sumber air bersihnya berasal dari air terjun itu sendiri yang debitnya tidak terbatas dan kualitas airnya yang jernih, rasanya tawar dan baunya normal. Sistem pembuangan limbah di Curug Orok yaitu melalui septic tank dan sistem irigasi dalam kondisi yang baik. Sedangkan sistem komunikasi di kawasan ini yaitu berupa handy talkie dengan jumlah 6 buah dalam kondisi yang cukup. 

Senin, 29 Februari 2016

CURUG SANGHYANG TARAJE GARUT

Curug Sanghyang Taraje, Tangga Langit Di Tanah Parahyangan

 

  
 
Curug ini berada di ketinggian 660 m dpl.dengan tinggi air terjun sekitar 82 m.  Asal mula air terjun ini disebut Sanghiyang Taraje karena pada jaman dahulu air terjun ini digunakan oleh Sangkuriang untuk naik ke langit mengambil bintang atas permintaan Dayang Sumbi. Di dekat air terjun ini juga terdapat sebuah batu berbentuk tapak raksasa yang konon itu adalah tapak Sangkuriang tetapi jarang sekali orang yang dapat menemuinya. Sedangkan batu yang ada di bawah tepat air terjun menurut masyarakat setempat dipercaya sebagai tempat
penyimpanan bintang (harta karun) Sangkuriang tetapi konon tempat itu dijaga oleh Belut raksasa, dan seringkali dilihat oleh masyarakat.
Kawasan air tejun ini dikelola oleh pihak perhutani, tapi kini pengelolaannya agak terlantar
sehingga kawasan air terjun ini tidak terkelola dengan baik. Adapun masyarakat yang kemudian
mencoba untuk mengelola kawasan ini namun hanya pada saat hari raya dan libur nasional.

Taraje dalam bahasa Indonesia berarti tangga. Biasanya terbuat dari bambu. Jika ada sebuah curug (air terjun) diberi nama Sanghyang Taraje, tentulah ada hubungannya dengan taraje. Demikianlah adanya, curug yang terletak di Desa Pakenjeng Kecamatan Pamulihan Garut ini me-mang mirip taraje. Masyarakat di sekitarnya wring juga menyebutnya curug kembar, karena di situ ada dua pasang air terjun yang mirip tiang tangga.
Curug Sanghyang Taraje tidak terlalu dikenal masyarakat Garut. Namun begitu bukan karena air terjun ini kurang elok. Dibentuk oleh dua air terjun berdampingan yang tingginya sekitar 90 meter, curug ini merupakan curug tertinggi yang ada di Kabupaten Garut. Di samping itu panorama curug ini cukup indah untuk dinikmati. Hanya saja jalan untuk menuju ke Sanghyang Taraje masih cukup sulit untuk dijangkau kendaraan karena letaknya berada jauh di pelosok perbukitan.
Untuk menuju curug ini bisa ditempuh dari arah Pamulihan atau dari arah Jati, Kecamatan Pakenjeng. Orang harus berjalan kaki untuk menuju curug ini. Namun kelelahan setelah menuruni dan mendaki perbukitan, akan segera sirna jika sudah mendapati keindahan panorama curug. Sayangnya, baru masyarakat sekitar curug saja yang banyak menikmati keindahannya.

KAWAH PAPANDAYAN GARUT


Gunung Papandayan adalah gunung api strato[2] yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Cisurupan. Gunung dengan ketinggian 2665 meter di atas permukaan laut itu terletak sekitar 70 km sebelah tenggara Kota Bandung.
Pada Gunung Papandayan, terdapat beberapa kawah yang terkenal. Di antaranya Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk. Kawah-kawah tersebut mengeluarkan uap dari sisi dalamnya.
Topografi di dalam kawasan curam, berbukit dan bergunung serta terdapat tebing yang terjal. Menurut kalisifikasi Schmidt dan Ferguson termasuk type iklim B, dengan curah hujan rata-rata 3.000 mm/thn, kelembaban udara 70 – 80 % dan temperatur 10 ยบ C.





Keaneragaman Hayati

Potensi flora di dalam kawasan gunung ini diantaranya Pohon Suagi (Vaccinium valium), Edelweis (Anaphalis javanica), Puspa (Schima walichii), Saninten (Castanea argentea), Pasang (Quercus platycorpa), Kihujan (Engelhardia spicata), Jamuju (Podocarpus imbricatus ), dan Manglid (Magnolia sp ). Sedangkan potensi fauna kawasan diantaranya Babi Hutan ( Sus vitatus ), Trenggiling (Manis javanicus), Kijang (Muntiacus muntjak), Lutung (Trachypitecus auratus ) serta beberapa jenis burung antara lain Walik (Treron griccipilla ), dan Kutilang ( Pycononotus aurigaste )[3]
Gunung Papandayan mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceou
 

Potensi Wisata

Daya tarik Wisata Beberapa lokasi yang menarik dan sering dikunjungi wisatawan diantaranya: • Kawah Papandayan Merupakan komplek gunung berapi yang masih aktif seluas 10 Ha. Pada komplek kawah terdapat lubang-lubang magma yang besar maupun kecil, dari lubang-lubang tersebut keluar asap/uap air hingga menimbulkan berbagai macam suara yang unik. • Blok Pondok Saladah Merupakan areal padang rumput seluas 8 Ha, dengan ketinggian 2.288 meter di atas permukaan laut. Di daerah ini mengalir sungai Cisaladah yang airnya mengalir sepanjang tahun. Lokasi ini sangat cocok untuk tempat berkemah. • Blok Sumber Air Panas Letaknya di perbatasan Blok Cigenah, sumber air panas ini mengandung belerang dan berhasiat dalam penyembuhan penyakit kulit terutama gatal-gatal. Secara keseluruhan kawasan ini memiliki panorama alam yang indah dengan lingkungan yang relatif masih utuh dan alami yang ditunjang dengan kesejukan udara. Kegiatan Wisata Alam yang dapat dilakukan : 1. Menikmati keindahan dan keunikan alam 2. Lintas alam 3. Berkemah 4. Memotret 5. Mandi air yang mengandung belerang, untuk pengobatan penyakit kulit.

MUSEUM GEOLOGI BANDUNG




MUSEUM GEOLOGI BANDUNG  
 Museum yang berdiri sejak tahun 1928 ini adalah salah satu objek wisata di Bandung yang ramai dikunjungi wisatawan, baik dari kalangan pelajar dan mahasiswa hingga publik luas, termasuk kalangan penikmat perjalanan dari mancanegara. Anda akan menjumpai dua lantai utama di sana dengan masing-masing ruang yang dimilikinya.Ada Ruang Orientasi yang berisi peta geografis Indonesia berbentuk relief. Juga ada Ruang Geologi yang menampilkan koleksi tentang bumi, tata surya, dan fosil-fosil sejarah. Sementara ruangan di sayap timur memberikan Anda pengetahuan tentang sejarah pertumbuhan makhluk hidup. Di lantai 2, Anda dapat menjumpai maket tambang emas terbesar di dunia yang ada di Papua.